MAKALAH
Pendidikan Seumur Hidup dalam
Pendidikan Islam
Diajukan untuk memenuhi
tugas terstruktur
mata kuliah Ilmu
Pendidikan Islam
Oleh kelompok XII:
Beni Ridola : 2313.076
Vebiola
Vanessa : 2313.106
Yeni Aulia : 2313.107
Dosen Pembimbing:
Salmiwati, M.
Ag
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS
SEKOLAH TINGGI AGAMA
ISLAM NEGERI
(STAIN)
SJECH M. DJAMIL DJAMBEK
BUKUITTINGGI
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT.
karena berkat hidayah dan inayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul “Pendidikan
Seumur Hidup dalam Pendidikan Islam”. Pendidikan dalam Islam bisa
disosialisasikan baik kepada individu sebagai subyek didik maupun kepada
lembaga. Subyek didik secara individu dibutuhkan kesadaran akan pentingnya
pendidikan dilakukan secara berkesinambungan tanpa batas dalam rangka
mengoptimalkan kualitas diri mencapai ridla Allah. Begitu juga, secara
melembaga upaya penyadaran dibutuhkan untuk dilakukan karena melalui cara ini
pendidikan kemungkinan bisa lebih efektif.
Dengan selesainya Makalah ini, penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada :
1.
Dosen
pembimbing
2.
Orang tua
3.
Rekan
rekan mahasiswa yang telah ikut serta mengumpulkan bahan serta membantu kami
dalam menyelesaikan makalah ini.
Sebagai sarana perbaikan dikemudian
hari, maka kami mengharapkan berbagai kritik dan saran yang sifatnya membangun.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi bagi kita semua.
Bukittinggi, Maret 2014
Penulis
PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah
Pendididkan adalah modal utama yang harus dimiliki oleh
setiap manusia. Dengan pendidikan akan meninggikan manusia dan merendahkan
manusia yang lain, manusia akan dianggap berharga bila memiliki pendidikan yang
berguna bagi sesamanya.
Masa dari pendidikan sangatlah panjang, banyak orang yang
beranggapan bahwa pendidikan itu berlangsung hanya disekolah saja, tetapi dalam
kenyataanya pendidikan berlangsung seumur hidup melalui pengalaman-pengalaman
yang dijalani dalam kehidupanya. Islam juga menekankan pentingnya pendidikan
seumur hidup, Nabi pernah bersabda : Tuntutlah ilmu dari buain sampai
meninggal dunia.
Hal ini menunjukan bahwa pendidikan berlangsung tanpa batas
yaitu mulai sejak lahir sampai kita meninggal dunia.
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan dasar pemikiran yang telah terpaparkan di atas,
maka permasalahan yang muncul dan akan dibahas dalam makalah ini
adalah
a.
Konsep
dasar pendidikan seumur hidup
b.
Priode pra
konsepsi (aib al-nikah)
c.
Priode pra
natal (gaib al-wiladah)
d.
Periode
paska natal (ba’d al-wiladah)
e.
Strategi
pendidikan seumur hidup
PEMBAHASAN
A. Konsep
Dasar Pendidikan Seumur Hidup
Pendidikan merupakan suatu proses pembentukan kepribadian
manusia. Sebagai suatu proses, pendidikan tidak hanya berlangsung pada suatu
saat saja. Akan tetapi harus berlangsung secara berkelanjutan. Dari sinilah
muncul istilah pendidikan seumur hidup (life long education) atau pendidikan
terus menerus (continuing education). )
Islam juga telah menggariskan pendidikan seumur hidup.
Rasulullah SAW bersabda: “tuntutlah ilmu dari buaian sampai ke liang lahat “.
Lepas dari sahih atau tidaknya pendapat tersebut, namun itu memberikan masukan
yang cukup berharga bagi pendidikan. Di samping itu, pendapat ini tidak
bertentangan dengan ajaran al-qur’an dan hadits.
1. Konsep pendidikan seumur hidup
Konsep pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah sejak lama
dipikirkan oleh para pakar pendidikan dari zaman kezaman. Apalagi bagi umat
islam, jauh sebelum orang-orang barat mengangkatnya, Islam sudah mengenal
pendidikan seumur hidup, sebagai mana dinyatakan oleh hadits Nabi SAW yang
berbunyi :
اطلب العلم من المهد الى اللحد
Artinya: tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal
dunia.
Dalam GBHN dinyatakan bahwa ”pendidikan berlangsung seumur
hidup dan dilaksanakan didalam lingkungan rumah tangga, sekolah, dan
masyarakat. Karena itu, pendidikan adalah tanggung jawab bersama antara
keluarga, masyarakat, dan pemerintah ”. )
Konsep pendidikan seumur hidup merumuskan suatu asas bahwa
pendidikan adalah suatu proses yang terus-menerus (kontiniu) dari bayi sampai
meninggal dunia.
Asas pendidikan seumur hidup itu akan mengubah pandangan
tentang status dan fungsi sekolah, dimana tugas utama pendidikan sekolah adalah
mengajar anak didik bagaimana caranya belajar, peranan guru terutama adalah
sebagai motivator dan penunjuk jalan anak didik dalam hal belajar, sekolah
sebagai kegiatan belajar (learning centre) bagi masyarakat sekitarnya. Sehingga
dalam rangka pandangan mengenai pendidikan seumur hidup, maka semua orang
secara potensial merupakan anak didik.)
2. Pendidikan seumur hidup dalam
berbagai perspektif.
Cukup banyak dasar-dasar pemikiran yang menyatakan bahwa
long life education sangat penting. Dasar dasar pemikiran tersebut ditinjau
dari berbagai aspek, diantaranya :
a) Tinjauan ideologis
Pendidikan seumur hidup atau long life education akan
memungkinkan seseorang mengembangkan potensinya sesuai dengan kebutuhan
hidupnya.
b) Tinjauan ekonomis
Pendidikan merupakan cara paling efektif untuk keluar dari
suatu lingkaran yang menyeret kepada kebodohan dan kemelaratan. Pendidikan
seumur hidup dalam konteks ini memungkinkan seseorang untuk :
-
Meningkatkan
produktivitasnya
-
Memelihara
dan mengembangkan sumber-sumber yang dimilikinya
-
Memungkinkan
hidup dalam lingkaran yang lebih sehat dan menyenangkan.
-
Memiliki
motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak-anaknya secara tepat sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi
sangat penting dan besar artinya.
c) Tinjauan sosiologis
Pada umumnya di negara-negara sedang berkembang ditemukan
masih banyak orang tua yang kurang menyadari akan pentingnya pendidikan formal
bagi anak-anaknya.
d)
Tinjauan
filosofis
Negara-negara demokrasi mengiginkan seluruh rakyatnya
menyadari pentingnya hak memilih dan memahami fungsi pemerintah, DPR, DPD dan
sebagainya.
e) Tinjauan teknologis
Diera globalisasi seperti sekarang ini, tampaknya dunia
dilanda oleh ekplosi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dengan berbagai
produk yang dihasilkannya.
3. Implikasi konsep pendidikan seumur
hidup pada program-program pendidikan.
a) Pendidikan baca tulis fungsional
memuat dua hal, yaitu :
1. Memberikan kecakapan membaca,
menulis, menghitung (3 M) yang fungsional bagi anak didik.
2. Menyediakan bahan-bahan bacaan yang
diperlukan untuk mengembangkan lebih lanjut kecakapan yang telah dimilikinya
b) Pendidikan Vokasional adalah program
pendidikan di luar sekolah bagi anak di luar batas usia.
c) Pendidikan Profesional adalah
pendidikan dalam upaya mencetak golongan profesional yang mampu mengikuti
berbagai kemajuan dan perubahan.
d) Pendidikan ke arah perubahan dan
pembangunan adalah pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan
usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan.
e) Pendidikan Kewargenegaraan dan
Kedewasaan Politik adalah pendidikan dalam upaya penguasaan pendidikan
kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga negara.
f)
Pendidikan
Kultural dan pengisian waktu senggang.
B.
Priode Pra Konsepsi
Priode pra konsepsi sama halnya denagan fase pemilihan jodoh
dalam pendidikan pra natal. fase ini adalah priode persiapan untuk menghadapi
hidup baru yaitu berkeluarga.
1. Pemilihan
Calon Istri
Sabda Nabi SAW ”wanita itu dinikahi karna empat
pertimbangan; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karna agamanya.
Dapatkanlah wanita yang memiliki agama, akan beruntunglah kamu. (HR. Bukhori
Muslim)”.) Dari beberapa hadits Rasulullah, maka dapat diambil beberapa syarat
yang penting untuk memilih calon istri diantaranya :
a.
Saling
mencintai.
b. Memilih wanita karna agamanya agar
nantinya mendapat berkah dari Allah SWT. Sebab orang yang memilih kemuliaan
seseoang akan mendapatkan kehinaan, jika memilih karena hartanya maka akan
mendapatkan kemiskinan, jika memilih karena kedudukan maka akan memperoleh
kerendahan.
c.
Wanita
yang sholeh.
d. Sama derajatnya dengan calon
mempelai.
e.
Wanita
yang hidup dalam lingkunngan yang baik.
f.
Wanita
yang jauh keturunannya dan jangan memilih wanita wanita yang dekat sebab dapat
menurunkan anak yang lemah jasmani dan bodoh.
g.
Wanita
yang gadis dan subur (bisa melahirkan).
2.
Pemilihan Calon Suami
Rasulullah bersabda yang artinya :
Apabila kamu sekalian didatangi oleh seorang yang agama dan akhlaknya
kamu ridhai, maka kawinkanlah ia, jika kamu sekalian tidak
melaksanakannya maka akan menjadi fitnah dimuka bumi ini dan tersebarlah
kerusakan. (HR. Tarmidzi).
C. Pendidikan Pranatal (Tarbiyah Qabl Al-Wiladah)
Pendidikan pranatal adalah pendidikan sebelum masa
melahirkan. Masa ini ditandai dengan pemilihan jodoh, pernikahan dan kehamilan.
1. Fase perkawinan /pernikahan
Ada
beberapa aspek yang dijelaskan oleh syariat islam yang berhubungan dengan
anjuranpernikahan/perkawinan diantaranya:
a.
Perkawinan
merupakan sunnah, RasulullahSabda Nabi”siapa saja yang mampu untuk menikah,
namun ia tidak menikah maka tidaklah ia termasuk golonganku (H.R. Thabrani dan
Baihaki).
b. Perkawinan untuk memperoleh
ketentraman dan kasih sayang, Firman Allah SWT ”dan diantara tanda-tanda
kekuasaanNya ialah, do’a menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu
sendirisupaya kamu cendrung merasa tentram kepadanya, dan dijadikanNya diantara
kamu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir”(QS, Al-Rum : 21).
c.
Perkawinan
untuk mendapatkan keturunan,
d. Firman Allah SWT”Allah telah
menjadikan bagi kamu istri-istri dari jenis kamu sendiri dan menjadikan bagimu
dari istri-istri kamu itu anak-anak dan cucu-cucu” (QS.An Nahl : 72).
e.
Perkawinan
untuk memelihara pandangan dan menjaga kemaluan dari kemaksiatan. Setelah calon
dipilih, diadakan peminangan, dan selanjutnya diadakan pernikahan.
2. Fase Kehamilan
Secara umum masa ini berlangsung kurang lebih 9 bulan 10
hari. walau masa ini relatif lebih pendek dari masa selainnya. Islam melihat
dari aspek penddidikan ada tiga faktor untuk dibicarakan. Pertama, harus
diyakini bahwa priode dalam kandungan pasti bermula dari adanya kehidupan
(al-hayat). Kedua setelah berbentuk sekerat daging, Allah mengutus malaikat
untuk meniupkan ruh kepadanya.
3. Aspek aganma.
Pada masa itu
hubungan janin sangat erat dengan ibunya, untuk itu sang ibu berkewajiban
memelihara kandungannya, antara lain:
a.
Makan
makanan yang bergizi,
b. Menghindari benturan,
c.
Menjaga
emosi dan perasaan sedih,
d. Menjauhi minuman keras,
e.
Menjaga
rahim agar jangan terkena penyakit,
Oleh karna itu pendidikan sudah dimulai sejak anak dalam
masa kandungan. Proses pendidikan itu dilaksanakan dengan secara tidak
langsung, seperti berikut:
a.
Ibu yang
hamil harus mendo’akan anaknya,
b. Ibu harus selalu menjaga dirinya
degan memakan makanan dan minuman yang halal
c.
Ikhlas
mendidik anak
d. Suami harus memenuhi kebutuhan istri
e.
Mendekatkan
diri kepada Allah
f.
Kedua
orang tua harus berakhlak mulia.akhlak mulia yang harus dimiliki orang tua
adalah: kasih sayang, sopan dan lemah lembut, pemaaf, dan rukun dalam keluarga
dan tetangga.
D.
Pendidikan Pasca Natal (Tarbiyah Ba’da Al-Wiladah)
1.
Fase bayi
Fase bayi ialah fase masa kehidupan manusia terhitung dari saat kelahiran sampai kira-kira berumur dua tahun. Perkembangan yang menonjol pada saat itu adalah pendengaran. Firman Allah ”Dia yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, tetapi amat sedikit kamu bersyukur”.Hal yang harus dilakukan orang tua terhadap anaknya:
Fase bayi ialah fase masa kehidupan manusia terhitung dari saat kelahiran sampai kira-kira berumur dua tahun. Perkembangan yang menonjol pada saat itu adalah pendengaran. Firman Allah ”Dia yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, tetapi amat sedikit kamu bersyukur”.Hal yang harus dilakukan orang tua terhadap anaknya:
a.
Mengeluarkan
zakat fitrah.
b. Mendapat hak waris.
c.
Menyampaikan
kabar gembira dan ucapan selamat atas kelahiran.
d. Menyuarakan azan dan iqamah di
telinga bayi.
e.
Aqiqah.
f.
Memberi
nama.
2.
2. Fase kanak-kanak
Fase kanak-kanak disebut sebagai masa estetika, masa indera,
dan masa menentang orang tua. Masa bayi ini dibagi dua fase, yaitu fase anal
dan pra sekolah. Fase anal (1-3 tahun), pada masa ini kecerdasan anak
ditimgkatkan dengan cara, memberikan makanan yang baik, dan anak selalu diajak
berkomunikasi dengan macam-macam permainan yang cocok dengan usianya. Fase pra
sekolah (3-6 tahun).
3.
Fase anak-anak (6-12 tahun)
Karateristiknya:
1) Anak mulai bersekolah
2) Guru mulai menjadi pujaannya
3) Gigi tetap mulai tumbuh
4) Mulai malu apabila auratnya dilihat orang
5) Hubungan anak dengan ayah semakin dekat
6) Anak suka sekali menghafal
1) Anak mulai bersekolah
2) Guru mulai menjadi pujaannya
3) Gigi tetap mulai tumbuh
4) Mulai malu apabila auratnya dilihat orang
5) Hubungan anak dengan ayah semakin dekat
6) Anak suka sekali menghafal
4.
Fase remaja
Awal remaja ditandai dengan dimulainya keguncangan, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Proses terbentuknya pedirian hidup dipandang sebagai penemuan nilai-nilai hidup. Menurut Sumardi Suryabrata proses tersebut melalui tiga langkah :
Awal remaja ditandai dengan dimulainya keguncangan, baik bagi laki-laki maupun perempuan. Proses terbentuknya pedirian hidup dipandang sebagai penemuan nilai-nilai hidup. Menurut Sumardi Suryabrata proses tersebut melalui tiga langkah :
a.
Karena
tidak ada pedoman, si remaja merindukan sesuatu yang dianggap bernilai, pantas
dihargai dan dipuja.
b. Pada taraf kedua, objek pemujaan itu
telah mulai lebih jelas, yaitu pribadi-pribadi yang dianggap mendukung sesuatu
nilai.
c.
Pada taraf
yang ketiga, si remaja telah dapat menghargai nilai-nilai lepas
daripendukungnya.
5. Fase dewasa
Usia dewasa dimulai sejak berakhirnya kegoncangan-kegoncangan kejiwaan pada masa remaja. Maka uasia dewasa dikatakan masa ketenangan jiwa, ketetapan hati dankemanan yang tegas. Fase-fasenya yaitu :
Usia dewasa dimulai sejak berakhirnya kegoncangan-kegoncangan kejiwaan pada masa remaja. Maka uasia dewasa dikatakan masa ketenangan jiwa, ketetapan hati dankemanan yang tegas. Fase-fasenya yaitu :
a.
fase
dewasa dini, yaitu masa pencarian kemantapan, yaitu suau masa yang penuh dengan
masalah dan ketegangan emosional.
b. Fase dewasa madya, (40-60 tahun),
masa ini ditandai dengan adanya perubahan-perubahan jasmani dan mental. Pada
usia 60 tahun biasanya terjadi penurunan kekuatan fisik, sering pula diikuti
dengan penurunan daya ingat.
c.
Fase
dewasa akhir, ciri-ciri fase dewasa akhir adalah:merupakan priode kemunduran,
perbedaan individual, usia tua dinilai dengan kriteria yang berbeda.
E. Strategi Pendidikan Seumur Hidup
1. Konsep-konsep kunci Pendidikan
Seumur Hidup
a.
Konsep
Pendidikan Seumur Hidup Itu Sendiri
pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan dan pengalaman-pengalaman pendidikan. Hal ini berarti pendidikan akan meliputi seluruh rentang usia.
pendidikan seumur hidup diartikan sebagai tujuan dan pengalaman-pengalaman pendidikan. Hal ini berarti pendidikan akan meliputi seluruh rentang usia.
b. Konsep Belajar Seumur Hidup
istilah belajar ini merupakan kegiatan yang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah.
istilah belajar ini merupakan kegiatan yang dikelola walaupun tanpa organisasi sekolah.
c.
Konsep
Pelajar Seumur Hidup
untuk mengatasi problema, perlu adanya sistem pendidikan yang bertujuan membantu perkembangan orang-orang untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka seumur hidup.
untuk mengatasi problema, perlu adanya sistem pendidikan yang bertujuan membantu perkembangan orang-orang untuk beradaptasi dengan lingkungan mereka seumur hidup.
d. Kurikulum Yang Membantu Pendidikan
Seumur Hidup
Kurikulum harus didesain atas dasar asa pendidikan seumur hidup. Kurikulum yang demikian merupakan kurikulum yang praktis untuk mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum harus didesain atas dasar asa pendidikan seumur hidup. Kurikulum yang demikian merupakan kurikulum yang praktis untuk mencapai tujuan pendidikan.
2. Arah Pendidikan Seumur Hidup
Pada umumnya pendidikan seumur hidup diarahkan pada
orang-orang dewasa dan pada anak-anak dalam rangka penambahan pengetahuan dan
ktrampilan mereka yang sangat dibutuhkan dalam hidup.
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Pendidikan seumur hidup adalah sebuah konsep pendidikan yang
menerangkan keseluruhan peristiwa-peristiwa kegiatan belajar mengajar yang
berlangsung dalam keseluruhan kehidupan manusia. proses pendidikan seumur hidup
berlangsung secara kontinue, dan tidak terbatas oleh waktu seperti pendidikan
formal, proses belajar seumur hidup tidak hanya dilakukan seorang yang
terpelajar tetapi semua lapisan masyarakat bisa melaksanakanya.
Konsep pendidikan seumur hidup erat kaitannya dengan paham
tentang waktu berlangsungnya pendidikan. Pendidikan berlangsung seumur hidup
dan dilaksanakan di dalam kehidupan keluarga, sekolah dan masyarakat.
B.
Saran
Adapun saran yang dapat diberikan oleh penulis adalah hendaknya
setiap pembahasan diberikan berbagai macam contoh agar pembaca tidak hanya
memahami teori serta memberikan pemahaman singkat dan jelas.
DAFTAR PUSTAKA
Al
Hasbullah.2006.Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. PT.Raja GR Afindopersada:Jakarta
http://www.rangga.web.id/2013/04/konsep-pendidikan-seumur-hidup-dalam.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar